TABLIGH DENGAN METODE KITABAH
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan
penyampaian dakwah yaang dilakukan secara konfensional dalam hal ini selalu
dengan cara khitabah yaitu dengan berkomiunikasi secara langsung namun dalam
penyampaian dakwah ini ada metode lain salh satu nya dengan kitabah.
Dalam
metode kitabah ini dilakukan dengan proses tersurat antara mubaligh dan
madh’unya, kemudian proses kitabah ini sesuai dengan perubahan zaman selalu
membuat inovasi-inovasi terbaru misalnya dalam kitabah ini melalui web, blog,
surat kabar elektronik, majalah sehingga dalam penyampaiannya dakwah melalui
metode kitabah ini mulai berpariasi, namun sebelumnya dakwah metode kitabah ini
di tuangkan melalui buku-buku dan buletin. Berdasarkan dalil naqli dalam
Al-Quan Surat Al-A’raf ayat 62 :

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
cara perencanaan menggunakan metode kitabah ?
2. Bagaimana
cara pelaksanaan menggunakan metode kitabah ?
3. Bagaimana
cara monitoring menggunakan metode kitabah ?
4. Bagaimana
cara evaluasi menggunakan metode kitabah ?
C. Tujuan
1. Agar
mengetahui dan memahami cara perencanaan dalam menggunakan metode kitabah.
2. Agar
mengetahui dan memahami cara pelaksanaan dalam menggunakan metode kitabah.
3. Agar
mengetahui dan memahami cara monitoring dalam menggunakan metode kitabah.
4. Agar
mengetahui dan memahami cara evaluasi dalam menggunakan metode kitabah.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan
Dalam
perencanaan tabligh kitabah ini yaitu kita harus tahu latar belakang tentang
isu-isu yang terjadi di masyarakat setelah ditemukan isu yang terjadi kemudian
kita telusuri isu yang menyebabkan isu besar itu. Kemudian kita susun strategi
untuk menyelesaikan isu tersebut dengan cara surat menyurat, setelah disusun
secara rapih dan terstruktur kemudian kita kaitkan ke referensi-referensi
keagamaan sehingga para madh’u yang membaca dan yang melihat akan mengerti
pesan yang disampaikan terhadap pesan dakwah yang melalui metode kitabah ini
dan mencerahkan para madh’u.
Selain
itu kita harus mengetahui sasarannya yang akan didakawahi juga mengetahui akan
karakter sasaran yang menerima pesan tersebut, karena pada bahwasannya
masyarakat akan berbeda-beda karakteristiknya tiap orang tidak akan selalu
menerima semuanya. Seperti halnya Syeikh
Imam Nawawi yang tidak jago dalam
berdakwah secara khitabah tetapi beliau ahli dalam khat nya, oleh karena itu
beliau dakwahnya dengan cara kitabah yakni menebarkan pesan-pesan keagamaannya
dengan menggunakan khat dan kaidah-kaidah bahasa yang indah sehingga masyarakat
ingin membacanya dan ingin melihatnya karena ketertarikan pesan-pesan tersebut
dengan berbagai pariasi yang indah hingga masyarakat berbondong-bondong ingin
melihat karya-karyanya.
B. Pelaksanaan
Dalam
tahapan pelaksanaan ini harus adanya identitas yang jelas sehingga madh’unya
dapat merespon hasil dari pelaksanaan kitabah ini. Adapun medianya, yaitu :
1. Menggunakan
Buku
a. Pengarang
Seorang pengarang akan mngetahui tentang
isu di masyarakat yang mencuat kemudian dicurahkan gagasan pemikirannya melalui
tulisan masalah yang terjadi dimasyarakat tersebut dan pada penulisannya di
kaitkan dengan dalil-dalil agama yang menguatkan sehingga masyarakat merasa
lebih yakin akan penerangan dan himbauan yang disampaikan, selain itu pengarang
kitabah ini harus menyerap informasi dari referensi lain yang bertujuan agar
informasi yang disampaikan bersifat objektif tidak subjektif.
b. Penulis
Seorang penulis akan mengetahui apa yang
diintruksikan dan diinginkan pengarang sehingga timbal balik dari masyarakat
tidak kontra karena seorang pengarang lebih mengetahui akan keadaan masyarakat
yang terjadi dan penulis hanya mendengarkan dan menyesuaikannya sebagaimana
diintruksikan.
c. Penerbit
Lembaga penerbit merupakan media yang
mendistribusikan dan mengeluarkan hasil dari perumusan pengarang yang sudah di
tulis, jika dalam dunia nyata sering disebut percetakannya dan jika didunia
maya biasa disebut dengan halaman web.
d. Distributor
Seorang distributor bertugas untuk
memasarkan buku yang telah dikemas dengan baik kemudian menyalurkannya ke
masyarakat dengan harga-harga yang terjangkau sehingga masyarakat berkenan
untuk membeli buku tersebut.
2. Buletin
a. Para
jurnalis
Seorang jurnal mencari informasi tentang
isu-isu yang hangat terjadi di masyarakat biasanya para jurnalis sering
menggunakan metode informatif melalui wawancara kepada masyarakat sekitar,
sehingga masyarakat diketahui dan dipahami akan keadaan yang sebenarnya atas
kejadian yang terjadi kemudian mereka menyusun laporan yang telah terjadi dan
dilaporkan kepada penulis naskah.
b. Penulis
naskah
Seorang penulis hanya menerima informasi
dari para jurnal dan dikemas berupa majalah, koran, surat kabar, dan berita yang
disebar melalui web sesuai dengan apa yang telah diintruksikan oleh para
jurnalis.
c. Pencetak
Sorang pencetak hanya menyetak dari
hasil penulis naskah yang telah diinformasikan dari para jurnal sehingga
direkap dalam bentuk koran ataupun majalah.
d. Lay
Out
Seseorang yang membuat sebuah informasi
yang meraneka ragam sesuatu yang akan disampaikan sehingga informasi itu
menjadi lebih menarik untuk dibaca karena di rancang dengan semenarik mungkin,
ditata dengan pertambahan gambar, design yang baik.
e. Distributor
Seorang distributor biasanya memasarkan
informasinya berupa koran, majalah, dan sebagainya dengan sukarelawan sehingga
para madh’u ingin membacanya atau terkadang dengan harga yang terjangkai sampai
tidak memaksakan akan tarif biayanya.
C. Monitoring
Monitor
disini adalah pihak-pihak yang mengontrol atas berjalannya tabligh secara
kitabah ini. Adapun tim monitoringnya ada dua sisi dari sisi penyampaian
melalui buku dan ada pula melalui belutin.
1. Buku
a. Penyunting
Seorang penyunting memperbaiki dan merevisi
dari ejaan kata-kata yang salah yang tidak sesuai dengan sistematika penulisan.
b. Bagian
monitor dari lembaga penerbit
Seorang monitor memantau dari kenaikan
dan lakunya buku yang dipasarkan kepada masyarakat oleh seorang distributor
sehingga mengetahui berapa penting atau tidaknya buku yang telah diterbitkan
oleh lembaga tersebut.
c. Distributor
Seorang distributor selain memasarkan
hasil dari informasi dari pengarang yang telah dikemas dalam sebuah buku, dia
juga memantau akan buku yang dipasarkannya penting atau tidaknya terhadap
masyarakat dan berdampak tidaknya terhadap masyarakat akan buku-buku yang
dijualnya dan timbal balik dari masyarakatnya seperti apa juga keluhan-keluhan
yang diutarakan oleh pembeli terhadap distributor tersebut kemudian melaporkannya
terhadap pihak penerbit bagian monitor, sehingga buku yang perlu diterbitkan
lagi atau tidaknya sangat diketahui.
2. Buletin
a. Redaktur
Seorang redaktur merupakan pemimpin dan
penanggung jawab atas penerbitan suatu buletin dalam hal ini bertugas untuk mengontrol
berita apa saja yang telah dipublikasikan dimana redaktur melihat dan memantau
berita sampai kepada masyarakat dan bagaimana tanggapan masyarakat terhadap
berita tersebut.
D. Evaluasi
Dalam
tahapan ini adanya suatu feedback dari madh’u yang telah membaca tabligh
kitabah. Dalam proses penyampaiannya masyarakat bisa menghubungi langsung pada
penerbit bagian monitor apabila buku dan kepada redakturapabila buletin.
Evaluasi
disini menunjukan sangat berguna sebagai masukan bagi media (pengarang,
penulis, pencetak dan Lay Out) agar kedepannya menjadi lebih baik. Tanggapan
masyarakat ini bisa berupa kritik atau saran yang dituangkan melalui surat
ataupun e-mail.

Komentar
Posting Komentar